PesonaKalimantan.com – Setelah menilik kesuksesan para pelaku bisnis warung kopi Aceh, apakah Anda juga tertarik untuk mengikutinya? Sayang kalau kesempatan sebagus ini dilewatkan. Soalnya peminat kopi dari kalangan anak muda sangat melimpah. Tak hanya di Aceh, tetapi juga kota-kota besar lainnya. Untuk itu, yuk terapkan 5 konsep bisnis warung kopi ini agar ikut kekinian.
Inilah Konsep Usaha Warung Kopi yang Unik dan Kekinian
1. Kedai Kopi Ramah Lingkungan
Konsep kedai kopi yang eco-friendly rupanya cukup diminati oleh kalangan anak muda. Terbukti, kafe yang menerapkan ide ini pun tak pernah sepi oleh pelanggan. Baik di kota besar seperti Jogja, Jakarta, Bandung, ataupun Surabaya. Kedai kopi ini sangat menonjolkan atribut alami seperti tanaman hias dan dinding berlumut agar lebih menyatu dengan alam.
2. Warung Kopi dengan Konsep Perpustakaan Mini
Apakah konsep bisnis warung kopi ini cuma cocok disinggahi oleh si kutu buku? Ah, tidak juga. Memang sih kemungkinan besar yang datang berasal dari lingkup anak-anak kampus. Apalagi kalau ada fasilitas free Wi-Fi. Bisa-bisa mereka garap tugas kuliahnya tidak lagi di kampus atau kosan. Tapi cukup nongkrong di warkop milik Anda karena betah lama-lama.
3. Warung Kopi Angkringan
Konsep usaha warung kopi angkringan paling banyak dijumpai di kawasan Jogja. Soalnya bisa dibuka dengan bujet minim. Lokasinya beragam. Ada yang berada di dekat stasiun, kampus-kampus, pusat kesenian, dan masih banyak lagi. Berhubung sajian kopi & jajanannya dijual dengan harga murah-meriah, maka warkop ini digemari oleh semua kalangan.
4. Kedai Kopi Berjalan
Terpikir untuk bikin kedai kopi, tapi belum kuat sewa tempat? Pakai saja sepeda atau motor di rumah buat buka bisnis kedai kopi berjalan. Konsep bisnis ini cukup nge-tren kok di kalangan anak muda. Maklum, anak muda itu kan suka dengan kebebasan dan udara terbuka. Apalagi kalau di tempat yang sama sedang diselenggarakan event khusus.
5. Kafe Kucing Metropolitan
Pernah terpikir untuk bikin usaha warkop dengan konsep ini? Coba saja. Mumpung belum banyak yang menerapkan. Biasanya, gadis-gadis belia itu suka dengan hal yang serba lucu, imut, dan bikin gemas. Desain si kucing bisa diterapkan di bagian atap, pintu masuk, tempat duduk, atau dinding. Kemudian selaraskan dengan desain seragam yang dikenakan karyawan.
Rasa Pahit yang Mungkin Dialami Para Pebisnis Kedai Kopi
1. Momen saat Pertama Kali Buka
Manisnya bisnis warkop itu rata-rata baru dirasakan setelah berjalan beberapa bulan. Di awal-awal, memang cuma sedikit yang datang. Tak jarang yang cuma dapat puluhan atau kurang dari 200 ribu Rupiah di bulan pertama. Sebaiknya jangan berhenti dulu atau layu sebelum berkembang. Sebab masih ada bulan-bulan berikutnya untuk berbenah dan unjuk gigi.
2. Kekurangan Ahli Peracik Kopi
Keahlian meracik kopi hingga jadi minuman sangat berpengaruh terhadap lancarnya bisnis ini. Maklum, para penikmat kopi sejati itu rata-rata sangat peka terhadap kualitas minuman yang diracik. Untuk menjadi ahli di bidang ini perlu pengalaman yang diasah dalam waktu lama. Sebelum cari karyawan, baiknya kuasai dulu ilmu meracik kopi sampai punya ciri khas.
3. Tidak Berani Bereksperimen
Mau buka bisnis kedai kopi anak muda, tapi kok tidak berani bereksperimen? Mending kubur dalam-dalam deh impian untuk jadi pebisnis warkop yang sukses. Soalnya persaingan kreativitas di bisnis ini cukup ketat biarpun barrier entries-nya sangat lemah. Anak muda itu biasanya suka dengan hal-hal yang serba kekinian, baru, unik, dan wah.
Rupanya untuk sukses di bisnis warung kopi butuh perjuangan yang cukup gigih, ya. Tentu saja. Kan pengorbanan besar juga cerminan semangat anak-anak muda. Konsep warkop di atas cuma sebagai pemantik ide kreativitas yang Anda miliki. Siapa tahu nanti kepikiran konsep baru yang lebih unik dan gila.