PesonaKalimantan– Baru-baru ini, tren penggunaan antiseptik di ketiak yang dikenal sebagai ‘marinasi ketiak’ viral di media sosial. Konon, tren ini diyakini dapat menghilangkan bau badan. Namun, menurut dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, seorang dokter spesialis kulit, tren ini justru bisa memicu berbagai masalah kulit jika dilakukan tanpa pemahaman yang tepat. Berikut adalah beberapa risiko yang perlu diwaspadai:
- Kulit Kering
Penggunaan antiseptik secara berlebihan dapat menghilangkan kelembapan alami kulit, membuatnya kering dan kasar. “Antiseptik mengandung bahan kimia yang bisa membuat kulit kehilangan kelembapan alaminya,” ujar dr. Darma. - Iritasi Kulit
Area ketiak adalah area yang sensitif, sehingga penggunaan antiseptik dapat menyebabkan iritasi. “Risiko iritasi sangat tinggi, terutama jika antiseptik digunakan jangka panjang,” jelas dr. Darma. Gejala seperti kemerahan, gatal, dan sensasi terbakar bisa muncul akibat penggunaan yang tidak hati-hati. - Dermatitis Kontak
Penggunaan antiseptik yang berlebihan juga dapat memicu reaksi alergi yang dikenal sebagai dermatitis kontak. Gejalanya bisa berupa ruam, bengkak, atau lepuhan kecil pada kulit, yang sangat mengganggu. - Gangguan Mikrobioma Kulit
Antiseptik yang digunakan terlalu sering bisa membunuh bakteri baik di kulit, mengganggu keseimbangan mikrobioma alami. “Ini membuat kulit lebih rentan terhadap infeksi bakteri atau jamur yang lebih serius,” tambah dr. Darma. - Risiko Bagi Kulit Sensitif
Orang dengan kulit sensitif berisiko lebih tinggi mengalami iritasi atau reaksi alergi berat. Oleh karena itu, dr. Darma menyarankan agar masyarakat berhati-hati dan selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba tren viral yang berpotensi membahayakan kesehatan kulit.
Sebelum mengikuti tren, penting untuk memahami risiko yang mungkin muncul agar kulit tetap sehat dan terjaga.