PesonaKalimantan – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyerukan agar negaranya mendapatkan undangan tanpa syarat untuk bergabung dengan NATO serta meminta penempatan senjata penangkal non-nuklir sebagai perlindungan dari agresi Rusia. Pernyataan ini disampaikan Zelenskyy dalam pidatonya di hadapan parlemen Ukraina pada Rabu (16/10), saat ia menguraikan “rencana kemenangan” Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia.

“Kita harus bersama-sama mengubah keadaan sehingga perang ini dapat diakhiri, terlepas dari apa yang diinginkan Putin,” ujar Zelenskyy. “Rusia harus dipaksa untuk berdamai.” Rencana kemenangan yang diusulkan Zelenskyy juga mencakup janji rekonstruksi pascaperang dari sekutu-sekutu Ukraina, serta bantuan dalam melindungi sumber daya tambang negara tersebut.

Dalam beberapa minggu terakhir, Zelenskyy telah membahas rencana tersebut dengan para pemimpin Barat dan akan melanjutkan pembicaraan ini dalam pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa di Brussels pada Kamis mendatang.

Meskipun NATO menegaskan bahwa keputusan untuk bergabung adalah urusan antara Ukraina dan aliansi, Rusia dengan tegas menentang upaya Ukraina untuk bergabung dengan NATO. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengkritik usulan Zelenskyy, menyebutnya sebagai “rencana perdamaian sementara.”

Sementara itu, militer Ukraina melaporkan bahwa mereka berhasil menembak jatuh 51 dari 136 drone yang digunakan Rusia dalam serangan antara Selasa malam dan Rabu dini hari, yang menyasar berbagai wilayah termasuk Kyiv, Cherkasy, Donetsk, dan Kherson. Serangan udara di Kyiv berlangsung selama dua jam, namun semua drone berhasil dihancurkan oleh pertahanan udara.

Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan telah menghancurkan tiga drone Ukraina di wilayah Belgorod dan Voronezh.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *