Dishut Kalsel Promosikan Hasil Hutan pada Festival PeSoNa 2025

PesonaKalimantan – Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalimantan Selatan berpartisipasi dalam Festival Perhutanan Sosial Nasional (PeSoNa) 2025 yang digelar di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta. Kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun ini menjadi ajang apresiasi, promosi, sekaligus penguatan program perhutanan sosial di Indonesia. Tahun ini, penyelenggaraan PeSoNa bertepatan dengan momentum peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Kepala Dishut Kalsel, Fathimatuzzahra, S.Hut., MP., hadir langsung bersama pejabat eselon serta para Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) lingkup Dishut Kalsel pada Rabu (20/8/2025). Mereka membuka stan pameran yang menampilkan beragam produk hasil hutan, baik kayu maupun nonkayu, untuk memperkenalkan potensi kehutanan Kalsel kepada masyarakat luas.

“Festival ini bukan hanya ajang promosi, tetapi juga ruang interaktif yang mempertemukan potensi lokal dengan masyarakat, dunia usaha, hingga generasi muda,” ujar Fathimatuzzahra.

Selain mengikuti PeSoNa, ia juga menghadiri Pasar Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) yang dibuka oleh Wakil Menteri Kehutanan RI, Sulaiman Umar, di Arboretum Manggala Wanabakti. Menurutnya, konsep Pasar RHL patut ditiru dan akan diinisiasi di Kalimantan Selatan sebagai wadah memperluas akses pasar produk hasil rehabilitasi hutan dan lahan.

“Wilayah Kalsel memiliki kawasan RHL cukup luas dengan beragam hasil hutan bukan kayu. Jika ada pasar seperti ini, masyarakat tidak hanya menjaga kelestarian hutan, tetapi juga mendapat manfaat ekonomi yang berkelanjutan,” tegasnya.

Di hari pertama penyelenggaraan, stan Dishut Kalsel mendapat kunjungan istimewa dari Nor Andi Arinawati, istri Wakil Menteri Kehutanan. Kehadirannya semakin memeriahkan suasana, apalagi stan Dishut Kalsel berhasil menarik perhatian berbagai kalangan, mulai dari pelaku usaha hingga anak-anak sekolah dasar.

Menariknya, stan tersebut juga menyajikan Kopi Forester dengan konsep unik “ngopi sepuasnya, bayar seikhlasnya”. Inovasi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang ingin menikmati kopi khas Kalimantan Selatan sambil mengenal lebih dekat kekayaan hasil hutan daerah.