PesonaKalimantan – Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, Fathimatuzzahra, S.Hut., MP., menghadiri pembukaan Festival Wisata Budaya Pasar Terapung yang berlangsung di KM 0 Siring Banjarmasin, Kamis (8/8). Acara ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Kalimantan Selatan melalui Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Muhammad Syarifuddin, dan diikuti oleh seluruh SKPD lingkup Pemprov Kalsel. Festival ini juga menjadi ajang pertemuan masyarakat dengan pelaku seni dan budaya dari berbagai daerah.
Dalam sambutannya, Sekda Muhammad Syarifuddin menyampaikan bahwa festival ini merupakan wujud pelestarian budaya lokal sekaligus sarana mempromosikan potensi wisata daerah. Menurutnya, pasar terapung bukan hanya ikon Banjarmasin, tetapi juga identitas kuat masyarakat Banjar yang harus terus dijaga dan dikembangkan.
“Melalui kegiatan ini, kita ingin menunjukkan kekayaan budaya kepada masyarakat luas sekaligus memperkuat sektor pariwisata daerah,” ujarnya.
Usai membuka acara, Sekda juga mencoba beberapa permainan tradisional khas Banjar seperti balogo, yang mendapat sambutan antusias dari pengunjung.
Festival ini diikuti seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Selatan, yang menampilkan budaya dan kerajinan daerah masing-masing melalui stan pameran. Mulai dari kuliner khas, pertunjukan seni, hingga produk kriya ditampilkan untuk memperkenalkan kekayaan warisan budaya kepada masyarakat dan wisatawan. Kehadiran beragam atraksi ini membuat suasana festival semakin meriah dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Pada malam harinya, digelar penampilan jukung hias yang disaksikan langsung oleh Gubernur Kalsel, H. Muhidin. Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan menghibur masyarakat sekaligus melestarikan pasar terapung sebagai ikon daerah.
“Pasar terapung ini harus kita lestarikan dan kita laksanakan setiap tahun. Mudah-mudahan pasar terapung selalu menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan,” ucapnya.
Pertunjukan jukung hias diikuti seluruh SKPD Provinsi Kalsel. Dinas Kehutanan bersama tiga SKPD lainnya turut memeriahkan acara tersebut dalam satu jukung atau kapal.
Kepala Dishut Kalsel, Fathimatuzzahra, mengungkapkan bahwa festival seperti ini tidak hanya berdampak positif bagi sektor pariwisata, tetapi juga menjadi ruang untuk memperkenalkan nilai-nilai kearifan lokal yang selaras dengan pelestarian lingkungan.
“Dengan adanya festival ini, kita bisa mengajak masyarakat mencintai budaya sekaligus menjaga kelestarian alam yang menjadi bagian dari identitas kita,” tuturnya.
Ia berharap festival ini dapat terus dilaksanakan setiap tahun dengan konsep yang semakin kreatif dan melibatkan lebih banyak partisipasi masyarakat.