PesonaKalimantan.com – Berbeda dengan kopi robusta, kadar kafein dalam kopi arabika tergolong lebih kecil, yakni  cuma 0,8%-1,4%. Meskipun begitu, bukan berarti tidak ada efek samping sama sekali ketika meminumnya. Kalau porsinya pas sih tak apa. Namun jika sudah over-dosis, efek samping kafein dalam kopi arabika bisa menyebabkan hal-hal tak diinginkan seperti di bawah ini.

Inilah Beberapa Efek Samping Kafein

1. Mudah Kehilangan Fokus di Siang Hari

Kalau malam hari sih tak apa. Tapi siang hari, ketika masuk jam-jam sibuk, kehilangan fokus bisa berakibat fatal. Terutama untuk Anda yang punya pekerjaan di bidang kreatif seperti desain dan menulis. Begitu pula yang menjalani pekerjaan sebagai sopir atau pengemudi. Lengah ketika kecepatan kendaraan sedang tinggi-tingginya, bisa berakibat kecelakaan.

2. Sulit Tidur

Siapa pun pasti tahu jika minum kopi bisa bikin mata dan tubuh tetap terjaga di malam hari. Boleh-boleh saja kalau masih berada di batas normal. Misalnya begadang antara pukul 9-11. Soalnya jika lebih dari jam itu, apalagi ditambah dengan terlalu banyak minum kopi, bisa berakibat insomnia atau sulit tidur. Begitu tiba waktu siang, badan sudah loyo tak keruan.

3. Sering Buang Air

Efek kafein dalam kopi juga bisa bikin peminumnya sering ke kamar kecil untuk buang air. Maklum, dari segi asalnya saja, kopi arabika itu sudah bersifat diuretik. Ketika kadar kafeinnya berlebih, maka kemungkinan besar bisa berpengaruh terhadap kesehatan usus. Kasus ini sama halnya dengan para pecinta minuman energi yang menggunakan bahan jeruk.

4. Mudah Merasa Gelisah

Adanya kafein dalam kopi arabika memiliki kemampuan untuk memblokir reseptor adenosine sehingga membuat tekanan darah meningkat. Orang yang terlalu banyak mengonsumsi kopi bisa terganggu sistem sarafnya. Akibatnya, efek samping kafein dalam kopi tersebut bisa membuat peminumnya jadi mudah gelisah.

5. Mudah Lelah

Benar jika kafein dalam kopi bisa bikin kinerja otak meningkat drastis. Misalkan pada awalnya tak kepikiran ide, tiba-tiba banyak ide keren melintas. Hanya saja, efek tersebut cuma terjadi jika kadar kafein dalam kopi arabika yang Anda konsumsi masih berada di batas normal. Namun ketika kebanyakan kafein, justru bisa memforsir kinerja tubuh sendiri.

Siapa Saja yang Mesti Menghindari Minum Kopi?

1. Orang yang Sering Alergi

Ketika lagi sakit dan minum obat, apakah Anda pernah mengalami alergi? Kalau iya, sebaiknya rem keinginan untuk minum kopi. Begitu pula dengan orang yang alergi terhadap hewan, bahan pengawet, pewarna makanan, atau lain-lain. Kalau kekeuh ingin minum kopi juga, konsultasikan ke dokter dulu agar lebih meyakinkan.

2. Anak-Anak

Berbeda dengan orang dewasa, ketahanan tubuh anak-anak cenderung lebih rendah. Maka dari itu, mereka selalu membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak dibanding orang dewasa. Apabila minum kopinya cuma sesekali dalam seminggu, tak masalah sih. Beda cerita jika pagi, siang, dan sore minumnya kopi terus. Bisa-bisa terkena efek samping.

3. Ibu yang Sedang Hamil dan Menyusui

Buat si ibu yang lagi hamil dan menyusui sih tak masalah jika minum kopi. Tapi untuk janin atau bayi? Belum tentu. Kaitan kandungan kafein terhadap kondisi kehamilan atau menyusui masuk dalam perkara “rentan” dan “berisiko”. Cuma sedikit sekali kadar kafein yang dibolehkan untuk dikonsumsi ibu hamil atau menyusui.

Dengan mempertimbangkan beberapa efek samping kafein dalam kopi, mudah-mudahan diri selalu waspada dan mampu membatasi keinginan. Minum kopi juga bisa bikin kecanduan, kan? Seolah penawar untuk berbagai masalah yang membelit pikiran. Jangan pernah lengah dan melebihi dosis biarpun kadar kafein dalam kopi arabika relatif kecil.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *