PesonaKalimantan – Yohanes Ande Kalla, atau lebih dikenal sebagai Joni, yang sempat viral karena aksinya memanjat tiang bendera saat upacara kemerdekaan, kini kembali mencuri perhatian. Pada Kamis (26/9/2024), Joni dinyatakan lulus seleksi bintara prajurit karier (PK) TNI AD dan akan menjalani pendidikan di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) IX/Udayana. Pengumuman ini disampaikan oleh Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana.
TNI AD merasa bangga atas keberhasilan Joni. Dukungan yang diberikan oleh TNI AD, termasuk terapi untuk meningkatkan postur tubuhnya, akhirnya berbuah manis. Sebelumnya, Joni sempat gagal mengikuti seleksi bintara karena tidak memenuhi syarat tinggi badan. Namun, kegigihan Joni membuatnya terus berusaha hingga mendapatkan kesempatan kedua.
Joni, yang memiliki tinggi badan 155,8 cm, tidak memenuhi syarat minimal tinggi badan untuk seleksi TNI, yaitu 163 cm. Meski begitu, TNI AD melihat potensi besar dalam diri Joni dan memberikan dukungan penuh. Proses seleksi kali ini menitikberatkan pada keahlian dan potensi spesifik yang dimilikinya. Berkat dedikasi dan semangat pantang menyerah, Joni berhasil melalui serangkaian tes yang ketat.
Keberhasilan Joni juga merupakan hasil kerja keras pelatih dan bimbingan intensif dari TNI AD. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menegaskan bahwa tes untuk menjadi prajurit melibatkan psikotes, tes mental ideologi, dan kesehatan. “Tentara harus mampu mengendalikan stres, terutama saat bertugas di situasi yang menantang, seperti di hutan,” ujar Maruli, memberikan gambaran pentingnya ketahanan mental dalam tugas militer.
Dengan semangat dan dukungan penuh dari TNI AD, Joni kini bersiap memasuki dunia militer dan menggapai cita-citanya sebagai prajurit TNI AD. Kisah perjuangannya menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama dalam menghadapi rintangan dan mencapai tujuan hidup.