PesonaKalimantan.com – Bagi Anda para pecinta kopi, tentunya tak asing lagi dengan kopi arabika dan robusta. Untuk mencicipi secangkir kopi ada alternatif lain yang bisa Anda coba, yakni budidaya tanaman kopi arabika dan robusta, berikut ini langkah-langkah analisis budidaya kopi arabika hingga robusta yang perlu Anda ketahui.

Langkah-Langkah Budidaya Kopi Arabika dan Robusta

1. Kenali karakteristik kopi arabika dan robusta

Sebelum memulai budidaya kopi, sebaiknya Anda mengenali dulu karakteristik kopi  arabika dan robusta. Pastikan bahwa karakteristik mereka cocok dengan cuaca, tanah, hingga suhu di lokasi yang Anda ditanggali.

Pada kopi arabika, memiliki pertumbuhan akar yang dalam, daunnya pun lebih tipis dengan cabang tanaman yang fleksibel. Untuk bijinya, kopi arabika berukuran kecil dengan warna cenderung hijau tua hingga kemerahan.

Selain karakteristiknya, Anda juga perlu mengetahui analisa usaha budidaya kopi arabika. Kopi asal Brasil ini membutuhkan waktu hingga 9 bulan untuk berbunga hingga berbuah. Biasanya, kopi arabika tumbuh di ketinggian 700 hingga 1.700 meter di atas permukaan laut dengan suhu udara 16 sampai 20 derajat Celcius. Sehingga lebih cocok apabila ditanam di dataran tinggi.

Sedangkan kopi robusta, hidup di ketinggian 400 hingga 700 meter di atas permukaan laut pada suhu 21 hingga 24 derajat Celcius. Kopi asal Kongo ini terkenal tahan terhadap hama seperti karat daun. Namun membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa di panen yakni 10 hingga 11 bulan.

2. Mempersiapkan lahan

Setelah mengetahui karakteristik dari kopi yang Anda pilih. Kini saatnya mempersiapkan lahan. Umumnya, tanaman kopi ditanam menggunakan media tanah gembur yang mengandung banyak bahan organik.

Untuk kesuburan tanaman, sediakan juga pupuk organik dan pupuk tanah yang ditempatkan di sekitar tanaman. Keasaman tanah juga perlu dijaga yakni antara 5 hingga 6,5 ph pada tanaman kopi arabika dan 4,5 hingga 6,5 pH pada tanaman kopi robusta.

Hal penting lainnya sebelum memulai budidaya tanaman kopi arabika dan robusta ialah adanya pohon pelindung sebagai pengatur intensitas cahaya matahari yang menyinari tanaman Anda.Tanaman kopi memerlukan cahaya matahari yang cukup dan tidak boleh berlebihan, sehingga perlu adanya pohon pelindung yang ditanam 2 tahun sebelum memulai budidaya kopi.

3. Cara budidaya kopi

Ketika lahan sudah siap dan pohon pelindung sudah tumbuh dengan rimbun, maka Anda bisa memulai cara budidaya kopi robusta dan arabika. Pertama, bibit kopi dimasukan ke lubang tanah berukuran 50 x 50 x 50 cm yang sudah dilubangi beberapa bulan sebelumnya.

Dalam lubang tersebut campurkan 150 gram belerang dan 250 gram kapur yang diletakkan ke dalam lubang tanaman selama 1,5 bulan sebelum biji kopi dimasukkan. Selanjutnya dicampur dengan 25 kg kompos di bagian atasnya.

Jarak tanam antara bibit kopi satu dan lainnya ialah 2,5 x 2,5 meter untuk kopi robusta dan 2 x 2 meter untuk kopi arabika. Jarak ini bisa disesuaikan dengan ketinggian lahan dan bentuk tanah.

Apabila lahan semakin tinggi, maka jarak antar tanaman semakin jauh. Langkah budidaya kopi arabika dan robusta selanjutnya ialah pastikan akar bibit tegak dan kokoh, jika perlu tambahkan pasak agar tidak rubuh.

4. Perawatan

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat merawat budidaya tanaman kopi arabika dan robusta. Mulai dari sulaman, pembuahan, memotong batang tanaman, menyiangi gulma, pemberantasan hama, hingga waktu panen. Semua ini dilakukan agar budidaya kopi robusta unggul serta menghasilkan biji kopi dengan cita rasa nikmat.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *