PesonaKalimantan.comPerbedaan bentuk kopi arabika dan robusta sebenarnya sangat mudah untuk dikenali. Bahkan tanaman kopi arabika dan robusta juga mudah dibedakan. Terdapat perbedaan daun kopi arabika dan robusta yang cukup jelas. Berikut akan dibahas perbedaan kedua jenis kopi ini serta bagaimana proses pengolahannya.

Perbedaan Arabika dan Robusta

1.                  Lokasi Penanaman

Bibit kopi arabika ditanam di lokasi yang tinggi dan sejuk. Tanaman kopi arabika hanya bisa tumbuh dengan baik di tempat yang suhu udaranya dingin. Sementara itu, kopi robusta sebaliknya karena bisa tumbuh dengan subur di dataran rendah. Tanaman kopi robusta ini bisa tumbuh di lokasi dengan suhu udara yang hangat.

2.                  Bentuk Tanaman

Tanaman kopi arabika berukuran lebih kecil dari tanaman kopi robusta yang tumbuh seperti payung. Perbedaan daun kopi arabika dan robusta juga sangat jelas. Daun kopi arabika berwarna hijau pekat dan mengeluarkan aroma wangi. Sementara itu daun tanaman kopi robusta memiliki gerigi dan cukup tipis.

3.                  Fisik Biji

Mengamati fisik biji kopi adalah cara termudah membedakan kopi robusta dan arabika. Biji kopi arabika cenderung pipih dan memanjang serta ukurannya lebih lebar. Sementara itu, biji kopi robusta lebih tebal dan bentuknya bundar. Jika dibandingkan ukurannya, kopi robusta lebih kecil daripada kopi arabika.

4.                  Aroma

Selain melihat perbedaan bentuk kopi arabika dan robusta, Anda bisa membedakan lewat aroma. Anda bisa mencium aroma kopi untuk membedakan mana kopi arabika dan mana yang robusta. Kopi arabika memiliki aroma seperti buah-buahan. Sedangkan robusta memiliki aroma yang menyerupai kacang-kacangan.

5.                  Rasa

Kopi arabika memiliki rasa yang cenderung manis. Rasa manis ini disebabkan kadar kafein yang cukup rendah serta kandungan gula yang lebih tinggi pada kopi arabika. Sementara itu kopi robusta memiliki rasa yang pahit karena kandungan kafeinnya cukup tinggi sedangkan gulanya rendah.

Pengolahan Biji Kopi

1.                  Depulper

Proses pengolahan biji kopi yang pertama adalah depulper. Proses ini merupakan proses pengupasan. Kulit biji kopi akan dikupas kemudian dibersihkan lagi memakai air sampai semua sisa kulit yang tersisa terlepas hingga bersih.

2.                  Wet Process

Wet process bisa dikatakan sebagai proses pencucian biji-biji kopi. Semua biji kopi direndam di dalam air. Biji kopi yang terapung harus dibuang. Biji kopi yang bagus kualitasnya adalah biji kopi yang tenggelam.

3.                  Dry Process

Dry process merupakan tahap penjemuran. Biji-biji kopi akan disebarkan di tempat yang sudah disediakan. Semua biji kopi dibiarkan terpapar sinar matahari. Selama dijemur, biji-biji kopi ini harus dibolak-balik agar bisa kering secara merata.

4.                  Roasting

Roasting terdiri dari beberapa tahap. Tahap roasting yang pertama adalah drying atau membuang kandungan air pada biji kopi. Selanjutnya biji kopi akan masuk ke tahap light roast atau fase roasting dengan suhu 180-205 °C. Berakhirnya fase light roast ditandai dengan adanya first crack atau kondisi biji kopi mulai pecah.

Tahap roasting berikutnya adalah medium roast dengan suhu 210-220 °C. Pada tahap ini akan terjadi proses karamelisasi. Tahap berikutnya adalah dark roast dengan suhu 24 °C. Pada tahap ini akan terjadi second crack. Biji kopi yang sampai pada tahap roasting ini akan menghasilkan rasa yang pahit.

5.                  Resting

Setelah selesai roasting, biji kopi harus diistirahatkan atau resting. Biji kopi bisa diseduh minimal 4 jam setelah dilakukan roasting. Untuk hasil terbaik, biji kopi bisa didiamkan dulu selama 7 hari.

Setelah selesai tahap resting, kopi siap diseduh dan dinikmati. Perbedaan bentuk kopi arabika dan robusta tidak berpengaruh pada proses pengolahannya. Proses pengolahan kopi tetap sama tidak dipengaruhi perbedaan bentuk maupun perbedaan daun kopi arabika dan robusta.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *