PesonaKalimantan.com – Bisnis warung kopi Aceh itu sangat menggiurkan. Sudah lama Aceh dikenal dengan sebutan “Kota Sejuta Warung Kopi”. Bahkan kalangan mahasiswa atau anak muda juga mencicipi manisnya bisnis warung kopi café ini. Dalam sebulan, penghasilan ratusan juta Rupiah bisa dikantongi berkat penjualan minuman kopi Robusta Gayo hingga Luwak Arabika.
Prospek Bisnis Warung Kopi di Aceh
1. Kopi Aceh Punya Karakter Kuat dan Disegani
Sama seperti warga Aceh, watak atau karakter kopinya juga sangat kuat. Kopi Aceh Gayo terkenal memiliki body dan aroma yang kuat. Rasanya pun sedikit mirip dengan rempah dan tidak pahit. Kadar keasamannya cukup rendah sehingga digemari oleh para pecinta minuman kopi di Indonesia, Amerika Serikat, serta negara-negara di Eropa.
2. Orang Aceh Terbiasa Ngopi Tiap Hari
Ngopi sudah jadi tradisi bagi warga Aceh. Penikmatnya pun berasal dari banyak kalangan. Mulai dari yang muda, tua, miskin maupun kaya. Semua suka kopi. Bagi mereka, tradisi minum kopi sama pentingnya dengan napas yang dihirup tiap hari. Alhasil, permintaan pasar terhadap minuman kopi bisa dijadikan garansi suksesnya bisnis di bidang ini.
3. Mudah Mendapatkan Bahan Baku
Inilah salah satu kunci sukses bisnis warung kopi Aceh. Provinsi N.A.D merupakan produsen kopi terbaik karena mampu merajai 40% pasar kopi di Tanah Air. Dua sentra produksi kopi Aceh ada di Ulee Kareng dan Gayo. Mudahnya mendapatkan bahan baku tentu bisa meminimalisir beban biaya operasional karena tak harus ambil dari luar daerah.
Memulai Usaha Warung Kopi di Aceh
1. Besaran Modal yang Diperlukan untuk Buka Bisnis Warkop
Jika ingin menjalani bisnis warung kopi café yang serius, memang diperlukan modal yang tidak sedikit. Misalnya untuk peralatan kopi saja, minimal 7 juta Rupiah mesti ada di kantong. Modal itu nantinya untuk dibelikan mesin espresso, milk jug, french press, syphon, milk steamer, serta V60. Untuk bahan baku, cukuplah modal 1,2 juta Rupiah.
Kemudian peralatan interior seperti meja, kursi, dan lain-lain kiranya butuh 2,6 juta Rupiah. Belum lagi untuk beli kulkas kecil, silverware, blender, serta glassware sebanyak 2 juta Rupiah. Kalau ditotal, kira-kira butuh modal 14 juta Rupiah. Jumlah modal itu relatif kecil mengingat permintaan pasar terhadap minuman kopi sangatlah tinggi.
2. Cara Memasarkan Minuman Kopi hingga Laris Manis
Berhubung sekarang eranya sudah masuk ke ranah pemasaran internet, maka perlu sekali untuk bikin website. Apakah perlu juga bikin akun bisnis di media sosial? Betul. Meski permintaan pasar di Aceh sangat tinggi, tetap perlu kencangkan kuda-kuda untuk menjangkau penikmat kopi lebih luas lagi. Ya minimal kopi buatan sendiri bisa sampai ke Jawa/Bali.
Di Aceh, per tahunnya diadakan Festival Kopi. Penyelenggaranya langsung dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh. Festival tersebut juga ada kompetisi meracik kopi sehingga Anda bisa ikut berpartisipasi. Lumayan kan kalau menang? Selain dapat hadiah, warung kopi Anda juga bakal dikenal lebih luas lagi.
3. Perlunya Meningkatkan Fasilitas demi Kepuasan Pelanggan
Banyak di antara warung kopi Aceh yang masih beratap seng, kursi seadanya, dan penyajiannya serba-sederhana. Itu pun bisa laku tiap hari. Apalagi kalau Anda menyediakan Wi-Fi gratis untuk menyasar pelanggan dari kalangan anak muda. Pasti lebih ramai lagi. Mengingat kebutuhan internet bagi anak muda sudah seperti tradisi ngopi untuk warga Aceh.
Rupanya buka bisnis warung kopi café di Aceh itu cukup mudah, kan? Untuk awalan, cukup sediakan kopi hitam dan kopi susu dulu. Setelah bisnis warung kopi Aceh milik Anda berkembang, baru sediakan varian kopi sanger atau hasil racikan sendiri yang belum ada di kedai mana pun. Eksperimen itu penting agar bisa bertahan di bisnis warkop ini.