PesonaKalimantan – Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional IX Kalimantan terus menunjukkan kinerja positif sepanjang tahun 2024, didorong oleh pertumbuhan bisnis ritel, terutama pada sektor emas dan haji. Kedua lini bisnis ini mengalami pertumbuhan signifikan masing-masing sebesar 85,04% dan 16,06% secara tahunan.

Regional CEO BSI Regional IX Kalimantan, Ricky Rikardo Mulyadi, menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari strategi diferensiasi produk dan layanan unggulan yang dimiliki BSI. Produk unggulan seperti bisnis emas dan haji menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan kinerja perusahaan di wilayah Kalimantan.

“Kami terus mengoptimalkan literasi keuangan syariah kepada masyarakat agar penetrasi dan inklusi keuangan tumbuh lebih luas. Produk unggulan seperti emas dan haji memiliki daya tarik tersendiri karena menawarkan nilai investasi jangka panjang dan manfaat yang sesuai dengan prinsip syariah,” ungkap Ricky saat BSI Media Gathering, Rabu (12/02/2025) sore tadi.

Selama tahun 2024, pembiayaan Gadai Emas di wilayah Kalimantan mencapai Rp1,14 triliun, tumbuh 85,04% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, produk Cicil Emas mencatatkan pertumbuhan luar biasa sebesar 209,49% dengan nilai Rp549 miliar. Menariknya, mayoritas nasabah berasal dari kalangan muda yang mulai memahami pentingnya investasi berbasis syariah.

Selain emas, Tabungan Haji BSI di Kalimantan juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 16,06% secara tahunan, dengan jumlah nasabah mencapai 418 ribu orang dan nilai total dana terkumpul sebesar Rp1,22 triliun.

“Tren investasi emas semakin diminati karena sifatnya yang tahan terhadap inflasi dan nilai yang terus meningkat. Sementara itu, Tabungan Haji tetap menjadi pilihan utama masyarakat untuk merencanakan ibadah ke Tanah Suci dengan cara yang lebih terstruktur dan mudah,” tambahnya.

Tak hanya di sektor emas dan haji, BSI Regional Kalimantan juga mencatatkan pertumbuhan bisnis yang kuat di berbagai sektor perbankan lainnya. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 16,25% secara tahunan dan mencapai Rp18,78 triliun, didorong oleh meningkatnya minat masyarakat terhadap produk tabungan syariah. Sementara itu, total pembiayaan mencapai Rp16,73 triliun atau meningkat 16,74% dibandingkan tahun lalu, sehingga total aset BSI di Kalimantan mencapai Rp18,7 triliun dengan kenaikan sebesar 14%.
“Strategi kami berfokus pada pembiayaan berkualitas, transformasi digital, dan inovasi layanan. Hal ini menjadi kunci utama dalam menjaga pertumbuhan bisnis di tengah tantangan ekonomi yang dinamis,” jelas Ricky.

Untuk semakin meningkatkan kemudahan transaksi bagi masyarakat, BSI Regional Kalimantan telah memperluas jaringan layanan dengan menghadirkan 69 kantor cabang dan juga ATM di lokasi strategis, serta lebih dari 6.110 BSI Agen. Selain itu, layanan digital seperti BSI Net dan aplikasi mobile banking BYOND by BSI memungkinkan nasabah untuk mengakses layanan perbankan kapan saja, termasuk melalui BSI Call 14040 yang tersedia 24 jam.

Ricky juga mengungkapkan bahwa tren transaksi perbankan di Kalimantan mulai beralih ke layanan digital. Hingga Februari 2025, jumlah pengguna BYOND di wilayah Kalimantan mencapai 225 ribu orang, menunjukkan adopsi digital yang semakin meningkat.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *