PesonaKalimantan – Mantan Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris memperingati satu tahun tragedi serangan paling mematikan terhadap komunitas Yahudi sejak Holocaust, di tengah kampanye pemilu presiden AS yang semakin mendekati akhir. Peringatan ini juga terjadi di tengah meningkatnya ketegangan konflik di Timur Tengah.
Para pemimpin politik, termasuk Trump dan Harris, mengingat korban serangan brutal oleh militan Hamas yang menewaskan sekitar 1.200 orang, termasuk 46 warga negara Amerika Serikat, pada 7 Oktober tahun lalu. Selain itu, sekitar 250 orang, termasuk warga AS, diculik, dan hingga kini sekitar 100 orang masih disandera. Upaya diplomasi yang dipimpin AS untuk mencapai gencatan senjata dan pembebasan para sandera masih menemui kebuntuan.
Trump berziarah ke makam Rabbi Menachem Mendel Schneerson di New York, seorang tokoh besar Yudaisme Ortodoks Chabad-Lubavitch. Di sana, Trump menyampaikan pidato di depan komunitas Yahudi di salah satu resornya yang terletak di Doral, Florida.
Di sisi lain, Harris bersama suaminya, Doug Emhoff, menanam pohon delima di halaman kediaman wakil presiden sebagai penghormatan bagi para korban serangan tersebut. Pagi harinya, Emhoff, yang beragama Yahudi, membacakan doa untuk perdamaian dalam sebuah acara yang diadakan Komite Yahudi Amerika di Washington.
Sementara itu, Presiden Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden turut menyelenggarakan upacara peringatan di Gedung Putih. Dalam suasana yang penuh duka, mereka menyalakan lilin peringatan di Blue Room, diikuti dengan momen hening untuk menghormati para korban. Sebelum upacara, Presiden Biden juga melakukan pembicaraan dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, sebagai bagian dari upaya diplomasi yang terus berjalan.