PesonaKalimantan – Di era serba cepat ini, kurang tidur seolah menjadi bagian dari gaya hidup, baik karena tuntutan kerja, tugas, atau asyik menonton serial hingga larut malam. Padahal, kurang tidur memiliki dampak serius bagi kesehatan. Seperti mesin yang membutuhkan istirahat, tubuh manusia juga memerlukan tidur untuk memulihkan diri. Jika waktu tidur terpotong, tubuh pun tak dapat berfungsi optimal.
Menurut Cleveland Clinic, tidur yang cukup dan berkualitas adalah fondasi kesehatan tubuh, khususnya untuk jantung, metabolisme, dan otak. Kekurangan tidur, sebaliknya, membuat kita rentan terhadap berbagai penyakit, dari sulit berkonsentrasi hingga risiko penyakit jantung.
Dampak Kurang Tidur yang Harus Diwaspadai
- Sulit Berkonsentrasi dan Berpikir Jernih
Kurang tidur menghambat sistem saraf pusat yang merupakan pusat komunikasi tubuh. Studi dari Yale Medicine menunjukkan bahwa tidur kurang 1,5 jam saja dapat menurunkan daya ingat, memperlambat reaksi, dan membuat kita lebih sulit mengambil keputusan. Kondisi ini berbahaya, terutama dalam situasi yang membutuhkan kewaspadaan, seperti mengemudi atau mengoperasikan mesin. - Risiko Kecelakaan Meningkat
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan bahwa kurang tidur selama 20 jam setara dengan mengemudi dalam keadaan mabuk dengan kadar alkohol 0,08 persen. Kurang tidur juga meningkatkan risiko terjadinya microsleep, yaitu tidur singkat tanpa sadar yang berbahaya, terutama saat mengemudi. - Mudah Marah dan Suasana Hati yang Tidak Stabil
Kurang tidur bisa memicu perubahan suasana hati, seperti mudah marah atau cemas. Dalam jangka panjang, hal ini meningkatkan risiko masalah kesehatan mental yang serius, termasuk depresi dan kecemasan. Orang dengan insomnia berisiko dua kali lebih tinggi mengalami depresi dibanding mereka yang tidur cukup. - Sistem Kekebalan Tubuh Melemah
Saat tidur, tubuh memproduksi antibodi dan sitokin untuk melawan infeksi. Kekurangan tidur membuat tubuh kehilangan “pertahanan” alami ini, sehingga kita lebih mudah sakit, dan proses penyembuhan pun lebih lambat. - Meningkatkan Risiko Hipertensi dan Penyakit Jantung
Kurang tidur kronis dapat memicu hipertensi dan penyakit jantung. CDC mencatat bahwa kurang tidur meningkatkan peradangan tubuh, yang dalam jangka panjang merusak pembuluh darah dan berkontribusi pada penyakit jantung. - Kenaikan Berat Badan
Kurang tidur memengaruhi hormon leptin dan ghrelin yang mengatur rasa lapar. Ketika kurang tidur, nafsu makan meningkat, terutama untuk makanan tinggi kalori dan gula. Ini menyebabkan risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2. - Terlihat Lebih Tua
Kekurangan tidur sering terlihat dari wajah yang tampak lelah dengan lingkaran hitam di bawah mata. Peningkatan hormon kortisol akibat kurang tidur juga merusak kolagen kulit, membuat kulit tampak kusam dan kendor.
Tidur yang cukup bukan sekadar rutinitas, melainkan investasi untuk kesehatan tubuh dan pikiran. Jadi, masih mau mengorbankan waktu tidur untuk begadang?