PesonaKalimantan.com – Siapa yang tak mengenal kopi robusta dan kopi arabika toraja yang jadi kopi unggulan di Indonesia. Kedua jenis kopi ini memiliki penggemarnya tersendiri bahkan dinobatkan sebagai kopi terbaik di dunia. Karenanya budidaya kopi robusta unggul dan budidaya kopi arabika toraja dilirik banyak orang. Berikut teknik budidayanya.
Teknik Budidaya Kopi Robusta hingga Arabika Toraja
1. Karakteristik Kopi Robusta dan Arabika Toraja
Sebelum memulai budidaya kopi, sebaiknya Anda mengenali dulu karakteristik kopi arabika toraja dan robusta. Pastikan bahwa sifat dan karakteristik yang dimiliki oleh kedua tanaman tersebut cocok dengan cuaca, tanah, hingga suhu di lokasi yang Anda pilih untuk lahan perkebunan kopi.
Kopi robusta, hidup di ketinggian 400 hingga 700 meter di atas permukaan laut pada suhu 21 hingga 24 derajat Celcius. Kopi asal Kongo ini terkenal tahan terhadap hama seperti karat daun. Namun membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa di panen yakni 10 hingga 11 bulan.
Salah satu jenis kopi arabika yang populer ialah kopi arabika toraja. Sesuai namanya, kopi ini berasal dari Toraja dan memiliki citarasa yang lebih pahit dibandingkan arabika pada umumnya. Biji kopi arabika kandungannya lebih banyak dibandingkan biji kopi toraja.
Hal ini dikarenakan tekstur tanah pegunungan Asean yang ketinggiannya sesuai ditanami kopi Arabika. Kopi toraja arabika ini cocok ditanam pada ketinggian 700 – 2000 di atas permukaan laut. Keunggulan kopi arabika toraja ini ialah tahan terhadap penyakit seperti karat daun. Kopi jenis ini memiliki keasaman yang lebih rendah ketimbang robusta.
2. Pilih Varietas
Saat budidaya kopi arabika toraja umumnya menggunakan varietas typica atau varietas induk utama dan unggulan dari semua varietas bibit kopi. Varietas jenis kopi ini dibawa langsung dari Ethiopia oleh Belanda untuk dijual ke Indonesia dan dikembangkan di negara-negara tropis.
Kopi arabika toraja ini kopinya berwarna merah, namun begitu ia memiliki masa produktivitas paling sedikit dibandingkan varietas lainnya. Sementara itu, pada kopi robusta memiliki tiga varietas budidaya kopi robusta unggul yakni klon Bp 308 merupakan bibit kopi robusta unggul dan tahan dari segala penyakit.
Bibit jenis ini juga mudah beradaptasi di lingkungan yang memiliki kadar tanah kurang unsur hara dan bisa tumbuh dengan sempurna. Klon Bp 42 ialah jenis bibit yang tingkat produktivitasnya paling tinggi yakni mampu menghasilkan 1300 kg biji kopi per tahun.
Klon Sa 436 disebut bibit robusta paling unggul di antara ketiganya. Dalam satu tahun mampu menghasilkan 3.000 kg per hektar. Meski begitu, bibit jenis ini memiliki bentuk kopi yang berbeda-beda dalam satu pohonnya.
3. Teknik Budidaya Kopi Robusta Unggul dan Arabika Toraja
Untuk teknik kesuburan tanaman, sediakan juga pupuk organik dan pupuk tanah yang ditempatkan di sekitar tanaman. Keasaman tanah juga perlu diperhatikan yakni antara 5 hingga 6,5 pH pada tanaman kopi arabika toraja dan 4,5 hingga 6,5 pH pada tanaman kopi robusta.
Hal penting lainnya sebelum memulai budidaya tanaman kopi arabika dan robusta ialah pastikan Anda sudah menanam pohon pelindung yang berguna sebagai peneduh tanaman kopi selama masa pertumbuhan yakni 1-2 tahun. Pohon pelindung ini bisa menggunakan jenis pohon lamtoro yang ditanam 2-3 bulan sebelum penanaman bibit robusta.
Selain ketiga hal penting di atas, budidaya kopi robusta unggul dan budidaya kopi arabika toraja tentunya harus diimbangi dengan perawatan yang baik seperti penyemaian, perlindungan hama dan penyakit hingga perawatan tanaman pasca panen.