PesonaKalimantan – Donald Trump kembali memenangkan kursi Presiden Amerika Serikat setelah berhasil mengamankan lebih dari 270 suara electoral college. Berdasarkan laporan dari USA Today (6/11/2024), Trump juga unggul dalam perolehan suara nasional, dengan 71,1 juta suara dibandingkan 66,8 juta suara yang diraih oleh pesaingnya, Kamala Harris dari Partai Demokrat.
Trump dinilai mampu memulihkan ekonomi AS di tengah tantangan global, seperti yang diungkapkan sejumlah pendukungnya. Seorang sopir truk asal Pennsylvania, Ben Maurer, menyatakan harapannya agar Trump memprioritaskan pekerja Amerika dan menekan inflasi yang telah membebani masyarakat. Pengusaha otomotif asal Maine, Jeremy Stevens, turut mendukung kembalinya Trump, terutama karena kebijakannya yang berfokus pada ekonomi dalam negeri.
Menurut survei CNN dan Pew Research Center pada Juli 2024, mayoritas pemilih mempercayai kemampuan Trump dalam menangani ekonomi lebih baik dibandingkan dengan pemerintahan Biden. Laporan Forbes (1/11/2024) juga menunjukkan bahwa inflasi di bawah Biden sempat mencapai angka 9 persen pada 2022 sebelum turun menjadi 3 persen, sedangkan inflasi pada masa kepemimpinan Trump lebih stabil dengan kenaikan sebesar 7,1 persen selama 45 bulan pertama.
Baca Juga:
Rencana Trump untuk Ekonomi AS: Janji Pengurangan Pajak dan Peningkatan Lapangan Kerja
Dalam kampanye terbarunya, Trump menjanjikan pemotongan pajak yang signifikan untuk meringankan beban masyarakat kelas menengah. Dia berencana menghapus pajak federal atas tip, tunjangan sosial, dan upah lembur, serta menetapkan batas bunga kartu kredit sebesar 10 persen. Trump juga berniat memberlakukan tarif impor untuk barang-barang dari luar negeri, termasuk China, guna memperkuat industri dalam negeri dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Trump mengklaim, kebijakan ekonomi yang diusulkannya ini tidak hanya akan menurunkan inflasi tetapi juga meningkatkan manufaktur dan kesejahteraan masyarakat Amerika, sekaligus memperkuat sektor pekerja yang selama ini mengalami tantangan di bawah kepemimpinan Biden.
Dengan terpilihnya kembali Trump, warga AS berharap kebijakan ekonomi dan ketenagakerjaan dapat menjadi prioritas utama di periode kepemimpinannya yang baru.